- 18
- 18
- 18
- 18
- 18
- 18
- 18
- 18
- 18
Seiring dengan “Gerakan Pesona Indonesia”, sejumlah Kab/Kota di Jawa Timur berlomba merias wajahnya. Banyuwangi menghadirkan ragam wisata baru dan melengkapinya dengan bandar udara. Kota Malang menyuguhkan “Kampung Warna Warni”, “Kampung Tridi” dan “Malang Night Paradise”. Kabupaten Malang merias wajah desa wisata Pujon Kidulmenjadi bak kepingan surga di bumi Arek Malang.Sementara itu, Kota Batu menampilkan eksotika “Taman Langit”. Wahana wisata itu baru saja dibuka sekitar 1-2 minggu lalu itu. Taman Langit berdiri di atas perbukitan. Lokasinya berada satu zona dengan wisata Paralayang dan Omah Kayu, ketiganya berada di kawasan Wisata Gunung Banyak. Taman Langit, terletak sekitar 2 km dari pertigaan bundar Patung Sapi Pujon, dekat perbatasan Batu-Malang. Lokasinya hanya beberapa ratus meter di atas wahana Taman Kelinci dan wisata Gua Pinus.Kesejukan area Taman Langit sesejuk oksigen yang dikeluarkan oleh pepohonan pinus yang mengelilinginya. Sesekali kabut tipis muncul dari balik pepohonan dan bibir pegunungan. Di kala cerah, view kota Batu terlihat dari atas Gunung Banyak, tempat tandem Paralayang seharga Rp 400.000 sekali terbang itu berada.Meski relatif sempit bagi pengguna roda empat (R4) untuk saling berpapasan, kini jalan setapak menuju kawasan itu sudah beraspal beton, sehingga area itu relatif mudah terjangkau dengan kendaraan R4 atau roda dua (R2) yang masih sehat.
Selasa itu (11/7/2017), bersyukur kami sekeluarga berkesempatan menikmati pesona wahana Taman Langit. Berikut ini adalah sejumlah spot Taman Langit versi saya yang saya anggap eksotis.
Eksotika Pintu Gerbang Taman Langit
Pintu gerbangnya sederhana, terbuat dari kombinasi akar-akar kayu. Meski sederhana, tetapi nilai seninya jauh melampaui kesederhanannya. Ndeso? Hehe…. 🙂
Pengunjung seperti saya, seolah melihat makhluk-makhluk dari kahyangan sedang turun dari langit menyambut kedatangan tamu yang hendak memasuki pintu gerbang taman surga dunia.Kedua makhluk itu terlihat saling beradu pandang (gambar utama), sembari memegangi benda bertuliskan, “Taman Langit”. Seekor “burung bangau” tiruan turun dari langit terkesan sedang terbang meninggalkan telur dari sarangnya, tepat berada di antara kedua makhluk penjaganya itu. Unik.
Bila malam hari tiba, cahaya redup yang terpancar dari lampu yang menerangi pintu gerbang itu, penampakannya terlihat makin eksotis.
Spot-spot Eksotis di Taman Langit
Aktivitas utama di dalam Taman Langit adalah jalan-jalan santai sembari menghirup udara segar atau berfoto ria. Pengunjung bebas mengabadikan keindahan ciptaan Tuhan di tempat wisata itu. Boleh dibilang, hampir setiap spot foto yang tersedia di Taman Langit begitu instragramabel.Sejumlah ruas jalan setapak berpaving di area taman itu ditata sedemikian rupa, dilengkapi dengan hiasan batu berwarna warni. Pengunjung seolah terpandu dengan sendirinya melewati jalan-jalan setapak itu, sembari menikmati keindahan taman yang tersembunyi di atas Gunung Banyak.Sayang, mungkin karena masih baru, masih ada beberapa spot yang belum rampung dibuat, seperti wahana “ranjang tidur” berselimutkan rumput lengkap dengan bantalnya terhampar di tengah taman. Saat saya berkunjung, para petugas taman sedang berusaha merampungkannya.
“Pak, untuk apa ranjang ini ditaruh di taman?” tanyaku. Ternyata, petugas taman menjawab, “untuk lokasi foto prewedding”. Oohh… maklum, saat kami menikah, nggak pake acara foto pre wed-pre wed segala. Gaya hidup Generasi milleneal memang beda : ).
Sekira 50m dari pintu masuk itu, pengunjung disuguhi replika binatang berbulu putih bersih sedang mengeram di atas taman. Masyarakat Jawa di daerah saya biasa menyebut binatang itu dengan “Banyak”, yang berarti angsa. Mungkin ikon angsa ini untuk mengingatkan bahwa Taman Langit berada di Gunung Banyak. Boleh jadi, dahulu kala banyak angsa hidup di kawasan itu, entahlah.
Di bagian taman lainnya, berdiri sebuah replika angsa kecil. Di sekelilingnya tumbuh rerumputan menghijau di tata apik. Kran-kran kecil berputar menyemburkan air, guna mengairi area rerumputan dan bunga taman berwana-warni.Sementara di sudut yang berbeda, muncul makhluk asing berwujud laksana putri bersayap. Ia terlihat seolah sedang menari-nari di atas taman sembari mengepakkan sayapnya. Penampakan makhluk asing bertubuh keemasan itu, berada di atas taman sembari wajahnya memandangi langit. Entah apa yang dipikirkannya, hehe :)Sebelum mencapai ujung taman, pengunjung disuguhi replika bangunan dua rumah di atas gunung. Saya mencoba memasukinya. Ketika berada di teras salah satu rumah itu, kami bebas menikmati view Kota Batu dari tempat ketinggian.Di ujung lokasi taman, terdapat replika singa berwarna keemasan. Rajanya hutan berwarna keemasan itu berdiri gagah tepat di samping bangunan rumah bertingkat. Di sekeling lokasi ini, tumbuh pepohonan hutan pinus.Area bermain ayunan (hammock) kecil tersedia di sekitar area itu. Sembari bermainan ayunan atau tiduran di atas hammock, pengunjung bebas menikmati eksotika setiap sudut taman.
Terdapat satu spot unik “sarang burung” tiruan di bawah pohon, lengkap dengan telur-telurnya seolah baru menetas. Berfoto di tempat ini, pengunjung akan memiliki kesan unik, yang mungkin kelak bisa dijadikan sebagai bahan cerita untuk anak cucunya, hehe 🙂
Seiring dengan “Gerakan Pesona Indonesia”, sejumlah Kab/Kota di Jawa Timur berlomba merias wajahnya. Banyuwangi menghadirkan ragam wisata baru dan melengkapinya dengan bandar udara. Kota Malang menyuguhkan “Kampung Warna Warni”, “Kampung Tridi” dan “Malang Night Paradise”. Kabupaten Malang merias wajah desa wisata Pujon Kidulmenjadi bak kepingan surga di bumi Arek Malang.Sementara itu, Kota Batu menampilkan eksotika “Taman Langit”. Wahana wisata itu baru saja dibuka sekitar 1-2 minggu lalu itu. Taman Langit berdiri di atas perbukitan. Lokasinya berada satu zona dengan wisata Paralayang dan Omah Kayu, ketiganya berada di kawasan Wisata Gunung Banyak. Taman Langit, terletak sekitar 2 km dari pertigaan bundar Patung Sapi Pujon, dekat perbatasan Batu-Malang. Lokasinya hanya beberapa ratus meter di atas wahana Taman Kelinci dan wisata Gua Pinus.Kesejukan area Taman Langit sesejuk oksigen yang dikeluarkan oleh pepohonan pinus yang mengelilinginya. Sesekali kabut tipis muncul dari balik pepohonan dan bibir pegunungan. Di kala cerah, view kota Batu terlihat dari atas Gunung Banyak, tempat tandem Paralayang seharga Rp 400.000 sekali terbang itu berada.Meski relatif sempit bagi pengguna roda empat (R4) untuk saling berpapasan, kini jalan setapak menuju kawasan itu sudah beraspal beton, sehingga area itu relatif mudah terjangkau dengan kendaraan R4 atau roda dua (R2) yang masih sehat.
Selasa itu (11/7/2017), bersyukur kami sekeluarga berkesempatan menikmati pesona wahana Taman Langit. Berikut ini adalah sejumlah spot Taman Langit versi saya yang saya anggap eksotis.
Eksotika Pintu Gerbang Taman Langit
Pintu gerbangnya sederhana, terbuat dari kombinasi akar-akar kayu. Meski sederhana, tetapi nilai seninya jauh melampaui kesederhanannya. Ndeso? Hehe…. 🙂
Pengunjung seperti saya, seolah melihat makhluk-makhluk dari kahyangan sedang turun dari langit menyambut kedatangan tamu yang hendak memasuki pintu gerbang taman surga dunia.Kedua makhluk itu terlihat saling beradu pandang (gambar utama), sembari memegangi benda bertuliskan, “Taman Langit”. Seekor “burung bangau” tiruan turun dari langit terkesan sedang terbang meninggalkan telur dari sarangnya, tepat berada di antara kedua makhluk penjaganya itu. Unik.
Bila malam hari tiba, cahaya redup yang terpancar dari lampu yang menerangi pintu gerbang itu, penampakannya terlihat makin eksotis.
Spot-spot Eksotis di Taman Langit
Aktivitas utama di dalam Taman Langit adalah jalan-jalan santai sembari menghirup udara segar atau berfoto ria. Pengunjung bebas mengabadikan keindahan ciptaan Tuhan di tempat wisata itu. Boleh dibilang, hampir setiap spot foto yang tersedia di Taman Langit begitu instragramabel.Sejumlah ruas jalan setapak berpaving di area taman itu ditata sedemikian rupa, dilengkapi dengan hiasan batu berwarna warni. Pengunjung seolah terpandu dengan sendirinya melewati jalan-jalan setapak itu, sembari menikmati keindahan taman yang tersembunyi di atas Gunung Banyak.Sayang, mungkin karena masih baru, masih ada beberapa spot yang belum rampung dibuat, seperti wahana “ranjang tidur” berselimutkan rumput lengkap dengan bantalnya terhampar di tengah taman. Saat saya berkunjung, para petugas taman sedang berusaha merampungkannya.
“Pak, untuk apa ranjang ini ditaruh di taman?” tanyaku. Ternyata, petugas taman menjawab, “untuk lokasi foto prewedding”. Oohh… maklum, saat kami menikah, nggak pake acara foto pre wed-pre wed segala. Gaya hidup Generasi milleneal memang beda : ).
Sekira 50m dari pintu masuk itu, pengunjung disuguhi replika binatang berbulu putih bersih sedang mengeram di atas taman. Masyarakat Jawa di daerah saya biasa menyebut binatang itu dengan “Banyak”, yang berarti angsa. Mungkin ikon angsa ini untuk mengingatkan bahwa Taman Langit berada di Gunung Banyak. Boleh jadi, dahulu kala banyak angsa hidup di kawasan itu, entahlah.
Di bagian taman lainnya, berdiri sebuah replika angsa kecil. Di sekelilingnya tumbuh rerumputan menghijau di tata apik. Kran-kran kecil berputar menyemburkan air, guna mengairi area rerumputan dan bunga taman berwana-warni.Sementara di sudut yang berbeda, muncul makhluk asing berwujud laksana putri bersayap. Ia terlihat seolah sedang menari-nari di atas taman sembari mengepakkan sayapnya. Penampakan makhluk asing bertubuh keemasan itu, berada di atas taman sembari wajahnya memandangi langit. Entah apa yang dipikirkannya, hehe :)Sebelum mencapai ujung taman, pengunjung disuguhi replika bangunan dua rumah di atas gunung. Saya mencoba memasukinya. Ketika berada di teras salah satu rumah itu, kami bebas menikmati view Kota Batu dari tempat ketinggian.Di ujung lokasi taman, terdapat replika singa berwarna keemasan. Rajanya hutan berwarna keemasan itu berdiri gagah tepat di samping bangunan rumah bertingkat. Di sekeling lokasi ini, tumbuh pepohonan hutan pinus.Area bermain ayunan (hammock) kecil tersedia di sekitar area itu. Sembari bermainan ayunan atau tiduran di atas hammock, pengunjung bebas menikmati eksotika setiap sudut taman.
Terdapat satu spot unik “sarang burung” tiruan di bawah pohon, lengkap dengan telur-telurnya seolah baru menetas. Berfoto di tempat ini, pengunjung akan memiliki kesan unik, yang mungkin kelak bisa dijadikan sebagai bahan cerita untuk anak cucunya, hehe 🙂
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!