ada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman dan sedikit tips pada saat berwisata ke segara anakan, yaitu pantai kecil namun indah yang berada di tengah atau bisa dibilang berada dibalik pulau sempu, entah yang benar yang mana..hehe. Secara geografis pantai ini berada di selatan kota Malang, dimana kita akan menuju dermaga sendang biru dan melalui pulau sempu sebelum sampai ke pantai segara anakan. “Pantai yang indah!” Kata itu langsung terucap atau ‘terbatin’ pada kita semua kalau telah sampai di Pantai Segara Anakan.
Perjalanan saya ditemani tiga teman yang lain dari satu kota, yaitu kota lawang-malang, namun sebenarnya selama ini kami tinggal di kota yang berbeda-beda karena karir masing-masing. Kebetulan saat itu adalah libur menjelang hari raya, sehingga kami bisa berkumpul kembali.
Tepatnya tanggal 5 Agustus 2013 pukul 04.30 WIB kami berangkat dari kota lawang menuju lokasi tujuan yaitu dermaga sendang biru. Perjalanan sekitar dua jam, mungkin kurang dari itu karena berangkat masih pagi jadi jalanan masih lancar, bisa kebut-kebutan coy.
Setelah melalui perbukitan dengan jalanan yang berbelok-belok dan kurang rata akhirnya sampai juga di Sendang Biru. Sesampainya di dermaga sendang biru kami langsung dihadang seseorang di sebuah pos.. jeng-jreeng…!! …. ___________ Bayar dulu coy, emang gratisan.. :-D..
Tarif masuk per kepala 4000 rupiah saja, kemudian tarif mobil 11000 rupiah (ternyata mobil lebih berharga daripada kepala kita bro..he2). Karena sampai di sana masih pagi betul jadi pengunjung pertama pada hari itu adalah kami berempat (pertamax gan). Setelah masuk dermaga sendang biru kami mempersiapkan diri dan perlengkapan untuk perjalanan melintasi pulau sempu. Tak berapa lama ada juga pengunjung lain yang datang, tiga anak mahasiswa dari surabaya.
Untuk menyeberang menuju ke pulau sempu kita harus menyewa perahu dan guide, kecuali mau berenang sendiri dan tau arah, boleh lah ga pake sewa perahu dan guide. hehe. Karena itu kita wajib lapor ke kantor administrasi untuk membayar biaya perahu dan guide menuju ke lokasi tujuan, yaitu pantai Segara Anakan. Biaya pada saat itu untuk perahu adalah 100000 dan guide’nya 80000.
Ada tips untuk menghemat biaya perahu dan guide, sebelum menuju kantor administrasi jika ada pengunjung lain yang datang langsung ajak kenalan (jangan ‘jaim-jaim’ gan) itung-itung tambah teman. Intinya rencanakan satu perahu di pakai bersama dan bayar satu guide karena kapasitas perahu bisa muat sekitar 10 orang, jadi kalau rombongan kita dan rombongan pengunjung lain tidak sampai 10 orang mending ajak bersama-sama bisa hemat waktu dan biaya. Buatlah kondisi seakan-akan kita dan pengunjung lain tersebut adalah satu rombongan. Karena kalau bagian kantor administrasi tahu kita dari rombongan yang berbeda maka biaya guide tetap untuk 2 (dua) rombongan yang bisa urunan cuma perahunya saja. Jadi mau tidak mau wajib sewa 2(dua) orang guide, boleh saja kalau kita tetap maksa pakai jasa satu guide saja tapi biaya tetap kena dua guide yaitu 160000. Rugi dong…, mending dua guide aja sekalian.
Setelah urusan administrasi selesai maka kita akan diajak menuju perahu yang akan kita tumpangi menuju ke pulau sempu. Perjalanan menyeberang kurang lebih 10 menit dengan perahu kecepatan sedang sehingga bisa menikmati pemandangan di sekitar dermaga sendang biru. Sesampainya di bibir pantai menuju lokasi masuk pulau sempu yang banyak ditumbuhi pohon bakau, akhirnya kita turun dari perahu untuk memulai perjalanan melintasi pulau sempu. Sampai disini lebih enak kalau kita mengganti alas kaki dengan sepatu untuk tracking atau sandal gunung, karena jalan yang akan kita lalui adalah jalan di hutan seperti kalau naik gunung pada umumnya bukan jalan paving apalagi jalan aspal, kalau saya sendiri sih lebih nyaman pakai sandal jepit karet yang biasa saja maklum anak gunung.. 🙂
Di dalam hutan, medan yang dilalui lumayan panjang, sedikit terjal dan licin namun menyenangkan, dan kita selalu menyempatkan diri berfoto ria di dalam hutan. Untuk perjalanan ini bagi yang sudah biasa mendaki gunung tidak perlu tips-tips’nya tapi bagi yang belum, sebagai gambaran tanah di dalam hutan ini bercampur dengan tanah liat jadi cukup licin apalagi kalau musim hujan, pada musim panas seperti ini saja masih banyak tanah yang basah dan licin. Jadi pilihlah pijakan yang tepat, bisa cari pijakan pada akar-akar tanaman disana. Lalu hati-hati ketika hampir sampai di pantai segara anakan, jalan sangat miring dan terjal, cukup hati-hati saja. J
Dalam perjalanan di dalam hutan saya sendiri berharap banyak jenis hewan-hewan yang bisa dijumpai sehingga dapat diambil foto-nya seperti foto-foto yang dapat kita lihat pada kantor administrasi sebelum kita berangkat tracking, tapi ternyata sedikit mengecewakan karena cuma terdengar suara monyet dan sedikit burung namun sulit untuk dilihat keberadaannya. Hampir dua jam kita perjalanan melintasi pulau sempu, akhirnya tampaklah pantai segara anakan yang indah itu. *tips: kalau ingin lebih cepat sampai, jangan ajak anggota cewek :-D, untuk mengurangi waktu istirahat. Hehe2…
Sungguh mengagumkan, ternyata ada pantai seindah ini di selatan kota malang, apalagi ketika sampai di sana hari masih cukup pagi, pantai kelihatan bersih dan indah. Perjalanan kami melintasi hutan terjal selama hampir dua jam seakan terbayar dengan pemandangan pantai yang cukup indah. Pasir yang putih bersih dan air laut yang bening membuat tidak sabar untuk menyeburkan diri dan bermain-main di situ. Karena itu jangan lupa bawa celana dalam cadangan atau kostum berenangnya..:-)
Sebelum berenang dan main air di pantai kami sempatkan berfoto-foto di pinggiran karang yang berbatasan dengan laut lepas (samudera hindia), di mana untuk menuju kesana kita naik dulu di karang-karang sekitar pantai.
Kami sungguh beruntung berangkat pagi-pagi sekali karena sedikit siang saja air sudah surut yang bagi kami mengurangi keindahannya. Di pantai segara anakan ini cocok juga kalau kita ingin menginap atau camping. Siapkan saja perbekalan secukupnya dan tenda.
Akhirnya setelah beberapa jam kami menghabiskan waktu bermain-main di pantai yang indah ini, kami kembali menyusuri pulau sempu menuju pantai yang akan menghantarkan kami ke dermaga sendang biru. Di sana telah menunggu perahu/kapal yang akan kembali ke dermaga. Tetapi ada sedikit tantangan perjalanan untuk kembali ini oleh karena air yang surut sehingga perahu yang menunggu semakin jauh dari tempat masuk/keluar pulau sempu yang menuju dermaga sekitar 500 meter lebih apalagi jalanan di pasir dan bebatuan bekas genangan air laut sangat licin.
Sesampai di dermaga sendang biru kami lalu berbilas diri di kamar mandi yang disiapkan (jangan lupa bayar seribu :-D). Sungguh menyenangkan perjalanan ke segara anakan pulau sempu ini, kami berencana kembali ke sini untul menginap atau camping beberapa malam di pantai segara anakan di lain waktu.
Demikian berbagi pengalaman dan tips wisata ke Segara Anakan Pulau Sempu..