Lokasi: Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo, Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur 65336, Indonesia
Maps:
HTM: Rp. 10.000
Buka/Tutup: 07.00 – 17.00 WIB
Telepon: +62 821-3142-4038
Malang Jawa Timur menjadi salah satu kota yang sekarang ini diincar oleh para wisatawan. Terutama wisatawan lokal. Di kota yang terkenal dengan Batu dan juga apelnya ini memiliki banyak kawasan wisata yang bisa memanjakan para wisatawan yang berlibur ke kota ini. Ada banyak kawasan wisata yang bisa dikunjungi.
Mulai dari kawasan wisata alam hingga rekreasi keluarga yang cukup menarik. Untuk kawasan wisata keluarga sudah ada banyak tempat yang bisa dikunjungi. Seperti Museum Angkut hingga Eco Green Park yang bisa memberikan rekreasi dan tamasya keluarga nan mengasyikkan.
Selain itu di kota yang berdekatan dengan Surabaya ini juga terdapat banyak kawasan wisata alam yang sangat mempesona. Seperti Coban Rondo, Coban Cangar, Coban Rais dan juga Coban Talun yang memberikan panorama eksotis di sekitar perbukitan Malang. Tentu saja selain itu menyajikan suhu serta udara yang cukup dingin dan segar.
…Mengenal Coban Talun
Di kawasan Coban Talun dimana sekarang ini menjadi salah satu incaran para wisatawan ini memiliki pesona air terjun atau waterfall yang sangat indah. Kawasan wisata Coban Talun Malang Batu Jawa Timur ini memang menjadi salah satu kawasan wisata alam yang cukup terkenal di kalangan para backpackers dan juga turis baik asing dan juga lokal. Apalagi di tahun 2018 ini sudah banyak para wisatawan yang berkunjung ke sana
Seperti yang sudah disebutkan tadi bahwa di sini terdapat air terjun yang memiliki ketinggian hingga 75 meter. Dan letaknya sendiri berada di 950 meter di atas permukaan laut. Tentu saja air terjun ini memberikan pesona tersendiri. Kawasan wisata Coban Talun ini mempunyai suhu yang dingin. Apalagi letaknya yang berada di area perbukitan membuat cuaca cukup dingin.
Suhu di kawasan Coban Talun ini mencapai 18 – 23 C. Tentu saja dinginnya sampai menusuk tulang. Ditambah lagi dengan topografi dari perbukitan Coban Talun ini yang miring landai dengan tambahan curah hujan yang mencapai 1.800 mm/tahun. Kawasan wisata ini termasuk ke dalam kelas hutan lindung yang terdiri dari hutan pinus dan juga rimba campur
Hutan pinus yang terdapat di sekitar Coban Talun ini menawarkan pemandangan yang indah dan juga asri. Apalagi udara dan suhu yang ada di sekitar kawasan wisata ini memberikan kesegaran dengan banyaknya pepohonan pinus dan juga kawasan hutan rimba. Apalagi dengan keindahan air terjun atau curug yang ada di sekitar kawasan wisata ini.
Meski begitu ada beberapa cerita mistis, misteri dan juga mitos hingga angkernya kawasan wisata alam ini. Banyaknya cerita-cerita yang muncul di Coban Talun justru membuat para wisatawan dibuat penasaran sehingga banyak yang mengunjungi kawasan wisata alam di kota Batu Malang ini.
..Rute menuju ke lokasi Coban Talun
Kawasan wisata Coban Talun ini alamat dan letaknya berada di daerah Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Tentu saja rute dan aksesnya sendiri sudah sangat mudah. Bisa menggunakan kendaraan pribadi dan juga transportasi umum. Semuanya tergantung individu masing-masing ingin menggunakan kendaraan apa.
Kawasan wisata ini memang sudah menjadi incaran para wisatawan. Apalagi letaknya tidak jauh dari Jatim Park dan juga Museum Angkut. Jika berlibur pada hari libur panjang atau weekend, kawasan wisata ini akan penuh. Bahkan jalan utama menuju ke Coban Talun akan cukup macet. Disarankan untuk berangkat pagi-pagi atau saat tidak sedang libur panjang.
Jika menggunakan kendaraan pribadi, bisa bergerak dari mana saja ? Para wisatawan bisa berangkat dari arah Surabaya dan juga Mojokerto yang berada di jalur utara. Jika sudah sampai daerah Gempol, lanjutkan perjalanan menuju ke Mojokerto. Setelah itu bertemu dengan pertigaan dan terdapat tugu Adipura yang letaknya di tengah-tengah jalan.
Dari sini berbelok ke jalan Ari Langga yang sudah ada papan petunjuk jalan. Dari sini bergerak ke arah Pacet. Ikuti jalan kira-kira 41 km hingga nanti akan bertemu dengan Coban Talun. Sudah banyak papan petunjuk yang bisa ditemukan di sini. Hanya perlu mengikuti petunjuk saja.Sementara jika dari arah jalur selatan atau dari Kota Batu, Malang, para wisatawan bisa berkendara menuju ke pusat kota Batu. Setelah itu ada pertigaan yang hanya berlaku satu arah menuju ke kiri. Ambil jalur sebelah kanan dan berbelok ke kiri pada pertigaan selanjutnya yang menuju ke Jatim Park dan juga Museum Angkut. Setelah sampai di perempatan Museum Angkut, ambil jalur sebelah kanan yang akan menuju ke Coban Talun.
Sedangkan jika ingin menggunakan kendaraan umum, para wisatawan bisa naik angkutan umum dan turun di terminal Landungsari Malang. Setelah itu dilanjutkan dengan naik bis mini atau angkutan kota menuju ke terminal Batu. Dari sini kembali naik angkot yang berwarna oranye. Angkot ini akan menuju ke Selecta dan juga ke arah Coban Talun. Bisa bertanya kepada kernet atau sopir jurusan menuju ke Coban Talun.Akses dan juga jalan utama menuju ke kawasan wisata Coban Talun ini sudah cukup bagus. Tentu saja sangat aman untuk kendaraan baik roda empat dan juga roda 2. Sayangnya masih belum di aspal sehingga cukup rawan jika hujan besar tiba. Coban Talun ini sudah menyediakan area parkir yang memiliki alas rumput.
Kendaraan tidak bisa masuk ke dalam area Coban Talun. Hanya bisa sampai di area parkir. Dari sini para wisatawan harus berjalan kaki melewati pintu gerbang utama. Akses utama menuju Coban Talun dari pintu gerbang cukup sempit dan juga licin. Para wisatawan harap berhati-hati. Apalagi jika hujan.
Ditambah lagi di sebelah kiri dan kanan dari jalan setapak ini terdapat jurang yang cukup dalam. Praktis para wisatawan harus berpegangan dengan dahan dan juga rumput liar yang sangat rimbun di sekitar hutan ini. Jalur utama ini berjarak sekitar 2 km. Dan membutuhkan waktu sekitar 30 – 60 menit untuk menuju ke kawasan wisata ini.
Selama perjalanan harap mengikuti instruksi dari para pengelola agar tidak tersesat dan juga terpeleset kala menelusuri jalan utama. Ketika hujan, para wisatawan tidak diperbolehkan untuk masuk. Harus menunggu instruksi dan juga pantauan dari pengelola Coban Talun. Pasalnya jalur utama akan berlumpur dan sangat licin.
…Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Coban Talun
Untuk memasuki kawasan wisata alam ini, para wisatawan harus membayar tiket masuk sebesar 10 ribu per orang. Dan ini hanya tiket masuk saja. Untuk menginap atau berkemah dan camping ada biaya tersendiri. Apalagi jika ingin masuk ke area Apache Camp. Dikenakan biaya sebesar 5 ribu. Sementara untuk menyewa area camping ground dimana letaknya di sekitar area hutan pinus, dikenakan biaya yang berbeda.
Jam berapa para wisatawan bisa mengunjungi obyek wisata ini ? Kawasan wisata Coban Talun ini akan dibuka sejak pukul 8 pagi hingga 4 sore WIB. Bagi yang ingin berkemah dipersilahkan. Akan tetapi pintu gerbang akan ditutup dan para pengelola akan pulang pada pukul 4 sore. Sehingga para wisatawan tidak akan didampingi pada malam hari.
..Ada apa saja di Coban Talun ?
Kawasan wisata Coban Talun ini memiliki pesona air terjun dan taman bunga yang mempesona. Di sini terdapat sumber air terjun yang memiliki arus yang sangat besar. Apalagi air terjun ini merupakan hulu dari sungai Brantas. Kawasan wisata hutan pinus ini memang dikelola langsung oleh Perhutani yang bekerja sama dengan pihak swasta.
Hal ini bisa terlihat dengan adanya beberapa wahana yang bertujuan guna menghibur para wisatawan. Obyek wisata Coban Talun ini memang berupaya guna memadukan wisata alam dan juga wisata buatan yang siap memanjakan para pengunjung. Salah satunya adalah area camping ground dan penginapan yang sudah disediakan di sini
Seperti yang disebutkan di awal bahwa pesona utama dari kawasan wisata alam ini adalah air terjun. Para wisatawan bisa melihat dan menyaksikan keindahan dan juga pesona yang ditawarkan oleh Coban Talun ini. Jika di musim hujan debit air di Coban Talun ini sangat besar. Sehingga air terjun akan mengalir dengan deras.
Tentu saja lelah menelusuri jalan setapak sepanjang 1 km ke arah air terjun akan hilang usai menikmati keindahan dan juga panorama yang ditawarkan. Ketika menelusuri sepanjang jalanan menuju ke air terjun tersebut, para pengunjung bisa melihat dan menyaksikan lereng bukit serta keindahan pemandangan di pegunungan yang cukup eksotik yang berpadu dengan hutan pinus yang lebat.Selain itu para pengunjung juga akan ditemani dengan suara satwa yang ada di sekitar hutan pinus. Sementara suara semilir angin yang menyejukkan dan juga sayup suara air terjun dari kejauhan membuat perjalanan terasa lebih ringan dan menyenangkan. Apalagi dari jarak beberapa meter air terjun sudah bisa dilihat dari kejauhan. Membuat rasa penasaran para pengunjung semakin tinggi
Disarankan bagi para pengunjung tidak perlu berjalan terlalu cepat. Santai saja selama menelusuri jalan setapak. Pasalnya jika berjalan terlalu cepat bisa berbahaya. Ditambah lagi pemandangan dan juga suasana di sekitar tebing dan jurang sangat sayang jika dilewatkan begitu saja. Ada beberapa spot yang memiliki jalur menurun dan terjal. Harap berhati-hati jika menelusuri area tersebut.
Kawasan wisata ini juga sangat pas bagi keluarga. Akan tetapi bagi para pengunjung yang datang bersama anak-anak dan juga orang tua, harap diperhatikan dan dijaga selama perjalanan menuju ke kawasan air terjun tersebut. Pasalnya ada beberapa spot yang memiliki jalur kurang bersahabat.
Ketika berada di lokasi air terjun, para pengunjung tetap harus berhati-hati. Di beberapa area yang berdekatan dengan air terjun memiliki jalur yang licin. Berbahaya jika tidak berhati-hati. Air terjun di Coban Talun ini secara geografinya memang terbentuk dari proses batuan beku yang diakibatkan adanya erupsi vulkanik dari pegunungan.Debit air terjun yang ada di kawasan wisata Coban Talun ini sekitar 4000 hingga 10000 liter per detik yang berasal dari ketinggian hingga 30 m. Dan para pengunjung bisa melihat kabur air di bagian bawah dari air terjun ini. Hal ini menjadi salah satu faktor yang bisa membahayakan para pengunjung bila melihat terlalu dekat. Cukup melihatnya dari bebatuan besar yang letaknya berada di sekitar air terjun.
Biasanya para pengunjung akan memanfaatkan lokasi di sekitar air terjun untuk bersantai sejenak dan juga beristirahat sembari menikmati keindahan panorama yang ditawarkan oleh air terjun di Coban Talun ini. Di sini sudah tersedia area yang cukup luas guna beristirahat dan juga bersantai sejenak. Tidak jarang ada banyak siswa dan juga mahasiswa yang ada di sini untuk berkemah dan juga melakukan praktikum kuliah.
Tentu saja keindahan pemandangan yang disajikan di kawasan wisata Coban Talun ini pastinya menjadi tempat yang pas bagi para wisatawan yang ingin berfoto. Khususnya bagi anak-anak muda yang gemar berfoto dan di posting di sosial media seperti instagram, facebook, dan status di whatsapp. Sebelum berfoto tentu saja tidak ada salahnya melihat kondisi di sekitar air terjun. Apakah aman untuk didekati atau tidak.
..Mengunjungi kawasan taman bunga
Setelah puas melihat dan berfoto di area air terjun, para pengunjung bisa mengunjungi dan juga melihat keindahan lain yang ditawarkan oleh Coban Talun ini. Ada beberapa wahana yang menarik dan juga sangat sayang jika dilewatkan begitu saja. Salah satu wahana dan juga area yang cukup digemari adalah taman bunga atau kebun bunga.
Para wisatawan bisa melihat dan mengunjungi area taman bunga. Disini para pengunjungi bisa menemukan aneka jenis dan ragam bunga yang ditanam di sini. Baik itu jenis dan juga warna bunganya. Keindahan bunga yang ditawarkan di taman bunga ini bisa menjadi tempat yang pas untuk berfoto dengan latar belakang bunga atau taman bunga yang lengkap dengan pepohonan rindang.
Di area taman bunga ini memang kerap ditemu para pasangan yang sedang foto prewedding atau prewed dan juga shooting video untuk berbagai media seperti majalah. Tidak heran memang. Pasalnya keindahan pemandangan di area taman bunga ini memang sangat menarik. Sayangnya taman bunga ini memang kurang mendapatkan sentuhan sisi edukasi. Hanya keindahan bunga saja yang ditawarkan. Sementara untuk informasi dan edukasi mengenai jenis bunga dan nama bunga memang belum ada.
..Mengunjungi penginapan Apache Camp
Seperti yang sudah disebutkan di awal bahwa kawasan wisata Coban Talun ini memiliki beberapa area penginapan. Salah satunya adalah Apache Camp. Para wisatawan bisa mengunjungi kawasan perkampungan Indian yaitu Apache. Di sini para wisatawan akan diajak untuk menelusuri perkampungan dengan konsep dan juga suasana kampung Indian. Hal ini bisa dilihat dari bentuk rumah seperti rumah Indian dari suku Apache dan juga beberapa atribut yang bisa disewa seperti kostum Indian dan juga topi kepala suku hingga peralatan lainnya.Perkampungan Indian atau Apache Camp ini memang didesain dengan konsep seperti perkampungan Indian. Para wisatawan bisa merasakan sensasi berada di perkampungan Indian tersebut. Apalagi rumah-rumah Indian di sekitar sini memiliki bentuk yang unik. Sayangnya kamar mandi yang digunakan terpisah dari rumah tersebut. Sehingga para wisatawan harus berbagi dengan wisatawan lainnya. Sedangkan ketika hujan suasana di sekitar Apache Camp sedikit licin dan kurang memadai.
..Mengunjungi Rumah Pagupon
Selain Apache Camp, di sini para wisatawan juga bisa mengunjungi wahana rumah pagupon. Dalam bahasa Jawa, pagupon ini merupakan sangkar burung merpati. Di sini para wisatawan bisa mengunjungi rumah yang berbentuk seperti sangkar burung merpati yang disewakan kepada para wisatawan.
Dan setiap rumah pagupon ini terdiri dari 1 kamar tidur dan juga 1 kamar mandi. Area ini memang dikhususkan untuk area penginapan. Selain itu para wisatawan bisa mengabadikan foto dan juga gambar ketika mengunjungi area tersebut. Di sini sudah dilengkapi dengan adanya kantin, mushola dan juga rumah pohon serta hammock. Semuanya sangat lengkap.
Fasilitas di Coban Talun
Selain beberapa area yang disebutkan di atas, ada fasilitas lain yang sudah disediakan oleh pengelola Coban Talun ini. Fasilitas yang bisa ditemukan adalah mushola, kantin dan juga balai serbaguna serta area parkir yang cukup luas. Di sini juga sudah tersedia fasilitas rafting. Akan tetapi para wisatawan harus berjalan agak jauh dari Coban Talun.
Di sini parapPengunjung juga bisa menyewa ATV atau motor roda empat dan juga motor trail yang bisa digunakan untuk berkeliling di sekitar lokasi. Apalagi jalurnya sangat pas untuk ATV serta motor trail. Setiap wahana dikenakan tarif yang berbeda-beda.
Mitos di Coban Talun
Selain fasilitas dan juga pesona yang ditawarkan oleh Coban Talun, ternyata ada mitos yang berkembang di sekitar kawasan wisata ini. Salah satunya adalah mitos romantis yang sudah cukup sering terdengar di kalangan para wisatawan. Di sini ada spot area wisata di Coban Talun yang bernama Jembatan Asmara.Jembatan ini merupakan jembatan penghubung guna menghubungkan antara area check point dengan kawasan wisata air terjun. Jembatan ini hanya mempunyai lebar sekitar 1 meter saja. Sementara panjangnya sekitar 14 meter. Jembatan ini terbuat dari bambu dan juga kayu.
Dan menurut mitos yang berkembang, banyak sepasang kekasih yang apabila bisa melewati jembatan ini bersama-sama maka hubungannya akan langgeng dan juga awet. Hal itu tentu saja menurut cerita dan juga mitos yang berkembang di kalangan masyarakat. Cukup menarik mengingat lebar jembatan hanya 1 meter saja. Praktis jika berjalan bersama-sama kondisi akan cukup sempit.
Sementara menurut cerita yang berkembang di kalangan masyarakat, jembatan ini pada jaman dulu merupakan tempat bertemunya Jaya Nalendra yang merupakan pangeran dari Kerajaan Kediri dengan Dewi Seruni. Pangeran dari Kediri tersebut sedang bertapa di sekitar bukit Kalindra yang lokasinya berada di dekat air terjun.
Pertapaan yang dilakukan oleh Jaya Nalendra ini berhubungan erat dengan pencarian jodoh. Setelah mendapatkan wangsit atau ilham, Jaya Nalendra akhirnya menuju ke arah utara dan mengarah ke sungai yang letaknya berada di dekat jembatan. Di sinilah ia bertemu dengan seorang gadis cantik. Gadis ini sedang mengambil air. Gadis yang bernama Dewi Seruni ini merupakan anak dari Ki Ageng Tritih yang merupakan seorang resi. Dari sinilah akhirnya Jaya Nalendra dan juga Dewi Seruni saling jatuh cinta.
Selain adanya mitos tersebut, para wisatawan mendatangi area jembatan ini tentu saja untuk mengabadikan foto dan juga keindahan air terjun ini. Jembatan yang ada di area ini memang terdiri dari 2 jembatan. Yang terbuat dari kayu dan bambu. Mitos yang berkembang adalah jembatan yang terbuat dari kayu.Coban Talun cukup angker
Selain mitos, ternyata Coban Talun ini sangat angker. Apalagi di area camping ground di sekitar hutan pinus. Dipercaya jika di area tersebut merupakan tempat kerajaan jin dan juga lokasi pembuangan mayat korban keganasan G30S/PKI di Malang. Sehingga suasana di sekitar area perkemahan memang sedikit horor.
Hal ini diungkapkan oleh pengelola dan masyarakat di sekitar Coban Talun. Pasalnya kerap terjadi kesurupan bagi para pramuka yang mengadakan perkemahan di sekitar camping ground hutan pinus. Biasanya setelah maghrib dan juga kala api unggun menyala kerap terjadi hal-hal angker tersebut.
Sering terjadi pula penampakan di sekitar area hutan pinus. Kawasan hutan rimba ini memang masih asli dan asri. Apalagi dahulu menjadi tempat pembuangan mayat kala terjadi isu politik di tahun 1965. Alhasil area tersebut cukup horor dan seram. Kawasan hutan pinus di Coban Talun ini memang cukup angker.
Tips Liburan ke Coban Talun
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para wisatawan jika ingin berlibur ke kawasan wisata Coban Talun ini. Jika ingin berlibur ke kawasan wisata alam ini, disarankan berangkat pagi hari. Jangan berangkat pada saat malam hari. Apalagi jika memilih jalur melalui jalur Pacet. Ketika memasuki jalur Pacet ini pada malam hari, para wisatawan akan menemukan daerah yang sangat gelap. Pasalnya di daerah ini belum ada penerangan jalan. Ditambah lagi adanya tikungan serta jalan yang berbelok-belok. Hal ini bisa membahayakan para pengunjung.
Ketika berangkat ke Coban Talun, disarankan untuk membawa perbekalan yang cukup sepanjang perjalanan. Meski ada fasilitas kantin, akan tetapi ketika berada di air terjun tidak ada kios ataupun warung yang bisa ditemukan. Ditambah lagi untuk kembali ke kantin akan memakan waktu.
Gunakan sepatu yang aman dan biasa dipakai untuk kegiatan outdoor. Terutama pilih yang anti slip. Hal ini untuk menjaga dan mengantisipasi jika jalur perjalanan dan medan di air terjun cukup licin akibat hujan dan kabut. Jangan gunakan high heels atau wedges untuk para wanita. Hal ini justru akan menyulitkan dalam perjalanan.
Disarankan pula datang ke kawasan wisata ini pada saat musim kemarau. Pasalnya air terjun bisa dinikmati dengan indah dan cerah. Meski debit air tidak terlalu banyak, akan tetapi para wisatawan bisa mengunjungi area ini dengan nyaman tanpa takut licin akibat jalan yang berlumpur.
Ketika hujan atau gerimis tiba-tiba datang, disarankan untuk segera meninggalkan lokasi ke area parkir. Pasalnya kerap terjadi banjir akibat debit air yang deras serta longsor dari air terjun. Hal ini bisa membahayakan para pengunjung.